KOTA BIMA – Babak baru dalam perjalanan pemerintahan Kota Bima periode 2024-2029 telah dimulai setelah pelantikan anggota DPRD akhir bulan lalu. Tak ingin ketinggalan dalam pembangunan kota yang lebih maju dan sejahtera, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kota Bima bergerak cepat dengan menggelar aksi turun ke jalan, menyampaikan gagasan-gagasan strategis demi kemajuan kota mereka, Senen (08/10/2024).
Aksi ini dimulai di depan Kampus Universitas Ngusuwaru (Unswa) Bima, sebelum massa LMND bergerak menuju Universitas Mbojo (Unmbo). Di depan kampus Unmbo, para pemimpin aksi dari LMND, termasuk Ketua dan Sekretaris Komisariat, berorasi dengan semangat, menyerukan perbaikan ekonomi yang berlandaskan kepentingan rakyat. Setelah itu, rombongan aksi melanjutkan perjalanan menuju kantor DPRD Kota Bima, yang menjadi titik akhir dan lokasi orasi utama.
Baca juga:
Penyusunan RDTR Dorong Pertumbuhan Investasi
|
Di depan gedung DPRD, LMND menyampaikan beberapa tuntutan penting, termasuk mendesak DPRD Kota Bima untuk segera merancang dan mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, mengaktifkan kembali Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta menuntut transparansi terkait distribusi dan pengelolaan pangkalan gas LPG di Kota Bima.
Aksi yang berlangsung damai tersebut direspon langsung oleh anggota DPRD Kota Bima, Amir Syarifudin, S.Hi. dari Partai PKS. Amir menyatakan dukungan penuh terhadap tuntutan LMND dan berjanji akan menindaklanjuti setelah terbentuknya alat kelengkapan DPRD. Bahkan, pihaknya berkomitmen untuk menyurati Walikota Bima guna mempercepat pembentukan kembali BUMD dan menangani kelangkaan gas LPG yang meresahkan masyarakat.
M. Amin, Ketua LMND Kota Bima, dalam wawancara dengan para jurnalis menegaskan bahwa aksi ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan ekonomi yang lebih adil dan berlandaskan pasal 33 UUD 1945, sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi ekonomi liberal. Amin menambahkan bahwa aksi ini adalah wujud kepedulian LMND terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama warga Kota Bima, dan tekad mereka untuk memperjuangkan hajat hidup rakyat secara nyata.
Aksi mahasiswa ini menjadi sorotan penting dalam perjalanan menuju pembangunan ekonomi yang lebih berkeadilan di Kota Bima. (Ismullah)